RAJAKU

Wahai rajaku

Tugas darimu memberati pundaku

Erangan tangis kelelahan

Mengucurkan tiap tetes air mata rasa sayang

Cucuran keringat kecapaian

Menggelontor bak tsunami menerjang

Wahai rajaku

Diamlah, tak usah kau sendu sedan

Biar aku membereskan pekerjaanku

Waktu pun kan trus berlalu

Sebelum ajal menjelang

Kan temukan jendela ketenangan yang kau rindukan

Wahai rajaku

Aku penerus lidahmu

Penyambung tanganmu

Kurasakan keringnya ladang asa

Kurasakan kehampaan jewawut rasa

Lusa kan ku temukan pintu rasa yang kau inginkan

Wahai rajaku

Tak kan lari aku dari perintahmu

Andai tak ada jendela ketenangan dan pintu rasa

Kan ku buat lorong Menembus dinding fatwa

Melubangi tembok adat

Demi tuanku paduka raja