Bis wisata.

Lima tahun yang lalu ketika saya berwisata ke daerah bali, aku sendirian duduk di bis yang ber ac. Ah ternyata bis ini terasa sepi demikian gumanku dalam hati. Hari pertama perjalanan saya emang terasa sepi, maklum waktu itu aku pergi berwisata ikut dengan rombongan dari daerah tetangga, sehingga sedikit orang yang satu bis dengan ku. Hari kedua, kebekuan sudah mulai mencair, mulai akrab dengan penumpang lain, mulai cerita itu ini, behkan mulai ada yang berani bersenda gurau.

Pada hari ke dua tersebut, saya mulai berjalan keliling bis untuk menghilangkan rasa penat karena duduk terus. Mulai dari tempat dudukku, ke belakang ngobrol dengan penumpang lain, setelah jenuh jalan lagi pindah ke depan, ngobrol lagi dan bis yang saya tumpangi sampai di daerah demak. Di sini kami beristirahat dan melakukan sholat berjamaah. Setelah beres beristirahat, bis berangkat lagi. Aku jalan mendekati tempat duduku. Pandangan mataku tertegun pada seorang wanita yang relative sebaya denganku, ah ternyata ada juga penumpang yang sebaya dengan saya. Kirain cuman bapak-bapak dan ibu-ibu aja. Demikian gumanku dalam hati.

Selama dalam bis aku gak bisa tidur memikirkan penumpang wanita yang menurutku cukup cantik untuk ukuran kampung. Kok bisa ya saya tidak tahu kalau di bis yang saya tumpangi ada perempuan cantik tapi saya gak tahu, ah mungkin saya hanya kurang keliling, buktinya setelah keliling bis saya mengetahui semua penumpang bis , demikian dalam hati mengguman untuk menenangkan pikiran.
Esok paginya, saya mulai memberanikan diri untuk menyapanya, hai kata saya, gayungpun bersambut, dia tersenyum kepadaku. Hai juga kata dia. Setelah berkenalan kami ngobrol dengan penuh keakraban.

Dan saya pun mulai merasa betah ikut rombongan dari daerah tersebut. Ketika tiba watu makan, aku dekati teman baruku yang bernama melati ini, ku ajak dia makan bersamaku. Kami ngobrol ngalor ngidul semakin akrab. Tak terasa ada getaran aneh tiap saya bertatap muka dengannya. Hmmmmm…., apakah ini yang dinamakan cinta???

Pada hari ke lima bis sudah sampai di daerah Banyuwangi di pelabuhan tempat penyebrangan ke pulau Bali. Hari itu sekitar jam 6 pagi, matahari bersinar cerah. Alhamdulilah bis kami sudah bisa masuk kapal fery dan siap menyebrang ke pulau dewata. Selama dalam kapal fery tersebut, aku dan Melati ngobrol seperti dalam film titanic aja. Betapa indahnya berwisata kali ini, bisa ngobrol dengan wanita cantik, seolah dunia menjadi milik berdua pikirku, padahal kami berangkat ber rombongan. Dan melati belum tentu punya pikiran seperti saya.

Tidak terasa waktupun berlalu sampai hari ke tujuh, bis rombongan wisata ini mulai penuh dengan oleh-oleh dari berbagai daerah yang telah di kunjungi. Bis mulai jalan meluncur pulang menuju daerah kami. Karena semua tujuan wisata telah di kunjungi. Walaupun belum sampai rumah semua penumpang merasa puas dengan pelayanan dari panitia wisata ini. Saking capeknya, saya tertidur dengan pulas. Memimpikan pertemuanku dengan Melati.