Jam 18.30, Sabtu, 13 Agustus 2011.
Malam ini jempol tangan merasa malas untuk melakukan kegiatan, maklum tadi buka puasanya kebanyakan. Jadi bawaannya ngantuk melulu. Ajakan Madlani untuk melakukan sholat taraweh pun dia acuhkan. Nanti aja ah…………….. ucapnya pada Madlani. (emang biasanya juga dia gak pernah sholat taraweh hihihihihihihihihihi…………………)
Masih untung sekarang dia mau melaksanakan puasa. Biasanya sih sebulan penuh lewaaaaaaaaaaat, gak pernah puasa.
Sambil menghisap rokok kereteknya dia duduk di teras rumah, menenangkan diri……………….. (emang lagi tidak tenang ya………?????? Kasimaaaaaaaaaan decccccccch!!!!!!)
Tidak berselang lama, datang tamu. Mereka pun ngobrol ngalor ngidul………… (untung gak ke atas-bawah hihihihihihi……………………., bisa-bisa mabok)
Jempol tangan pun perhatiannya tercurahkan pada obrolan tamunya.
Maklum tamunya mengatakan bahwa anak buahnya si Cartam mau melamar…………………… (waduh, kok bosnya diberitahu belakangan yah???? Lewat orang lain lagiiiiiiiiiiiiiiiiiii……………… )
Jam 20.30, Sabtu, 13 Agustus 2011.
Tamu udah pulang, kembali dech Jempol tangan sendirian.
Otaknya yang tadi sudah mikir yang ringan-ringan (emang minuman hahahahahaha…………) sekarang mikir yang berat-berat lagi (berat versi Jempol tangan maksudnya).
Kok aneh ya……………, biasanya dering hp ku selalu berbunyi sekarang kok enggak sichhhhhh…..?! ucap Jempol tangan dalam hati. (ya iyalah orang nada deringnya diganti pake nada getar, mana mungkin berbunyiiiiiiii……..!!!!!!!!!!!)
Jangan-jangan gara-gara kemarin saya gak balas sms nya, jadi si dia yang jauh di mata ngambekkkkkkk………! Tebak Jempol tangan dalam hati.
Rupanya malam ini Jempol tangan sedang sibuk ngobrol dengan diri sendiri.
Jam 22.30, Sabtu, 13 Agustus 2011
Bosan duduk sendirian di teras rumah, Jempol tangan pergi ke tengah pelataran. Gak ketinggalan kursi plastik yang sudah reot dibawanya. Sebungkus rokok keretek ikut menemani, menikmati indahnya malam di bawah sinar rembulan tanggal 13 bulan Rhamadhan 1432 H.
Menerawang ingatannya kembali ke masa lalu ketika dia masih anak-anak. Main galahan bersama teman-teman di bawah cahaya temaram bulan purnama, sampai keluar keringat “jes-jesan”.
Tertawa cekikikan ketika menakut-nakuti anak cewek yang pulang mengaji. (Dasar jempol tangan bandel, orang lain ngaji dia main galahan, petak umpet dan bentengan)
Padahal guru ngaji Jempol tangan tuh banyak “LHO”. Tetep aja dia gak bisa lancar baca Al Qur’an. Maklum jempol tangan orangnya bosenan, sewaktu mengaji di suruh ngapalin huruf hijaiyah dia gak mau, pindah lagi gurunya, rupanya begitu terus tiap ganti guru ngaji. Jempol tangan gak mengerti kalo huruf hijaiyah itu adalah ilmu dasar untuk membaca Al Qur’an.
ya ujung-ujungnya gak bisa baca Al Qur’an dweeeeeeeech……!!!!
Untung jaman sekarang ada panduan doa-doa yang pake tulisan latin, kalau nggak ada pasti Jempol tangan malu bangetttttttttttzdddddddd………….. 🙂
Hihihihihihi……………………………………..
Jam 00.00, Minggu, 14 Agustus 2011
Bulan purnama semakin bercahaya. Kilauannya dominan di gelapnya malam rhamadhan ini. Teringat “jangjawokan” yang pernah ia dengar :
“Kincring-kincring penciring”
“Koncrong-koncrong pencorong”
“Bronyoy-bronyoy”
“Kaya wulan tanggal padwelase…………”
Jangjawokan diatas sering dia dengar ketika dia sedang dimandikan oleh neneknya. Maklum sewaktu kecil Jempol tangan anak yang manja, mandi aja selalu pengen di mandi’in.
Sampai sekarang sifat manjanya masih nempel, pengennya sich di mandi’in oleh seseorang yang jauh di mata namun dekat di hati…………(preeeeeeeeeeet…………………..)
Padahal umurnya sudah kedaluwarsa, kaya parcel lebaran aja yah hihihihihihhi………………. (ini pasti ulah oknum pedagang yang hobi mengeruk keuntungan di saat lebaran tiba)
Nah ini foto bulan purnama:
Jam 00.30, Minggu, 14 Agustus 2011
Nyamuk-nyamuk mulai menciumi wajah jempol tangan, maklum jempol tangan orangnya ganteng bangetzzzzzzzzz……….. ya jadinya begitu lah banyak fansnya……………..!!!!
Dua buah hp nya gak ada yang berbunyi, padahal dia sudah kesel nunggu nya………….(salah siapa coba?? Orang hp di dalam saku kok di tungguin!!!! Dasar Jempol tangan gak ada kerjaan…!!!!)
Emosi mulai menyalahkan dirinya……………
Hey Jempol tangan, kamu sich kemarin gak nulis sms………………. Ujar si emosi
Kamu sich kemarin gak jawab sms…………………
Kamu sich kemarin gak nelpon…………..
Kamu sich…………………………
Kamu sich…………………………
Kamu sich…………………………
Kamu sich…………………………
Kamu sich…………………………
Kamu sich…………………………
Kamu sich…………………………
Kamu sich…………………………
Ribuan bahkan mungkin jutaan kalimat yang bernada menyalahkan dan memojokan dari si emosi mengelilingi dirinya, yang pada akhirnya jempol tangan mulai menyalahkan diri sendiri…………….. (wedew………. Bahaya ini broooooooooowwwww…………….)
Jam 01.00, Minggu, 14 Agustus 2011
Jempol tangan mulai menyadari kekeliruan yang telah dia perbuat, tidak baik menyalahkan diri sendiri apalagi menyalahkan orang lain.
“who are you ……..”
“emang kamu siapa? Berani-beraninya menyalahkan diri sendiri dan orang lain……!!” ujar Jempol tangan pada si emosi.
Secara perlahan si emosi yang tadinya segede gunung bahkan lebih, mulai menyusut, mengecil dan perlahan hilang.
Seperti hilangnya awan yang menutupi terangnya cahaya bulan purnama……
Jempol tangan belajar memaafkan diri sendiri……………..
Jempol tangan belajar menghargai diri sendiri………………
“Bagaimana mau memaafkan kesalahan orang lain, kalau kita tidak bisa memaafkan kesalahan diri sendiri……..” begitu ujarnya dalam hati
Dan ketenanganpun mulai menjalari seluruh tubuh Jempol tangan.
Kepalanya mulai dingin sedingin embun pagi yang mulai berjatuhan……………………………………………….