J a n j i a n

Pagi itu cuaca cerah, jempol-tangan bangun pagi dengan cerianya, maklum hari ini ia ada janji dengan teman lamanya yang bernama jari manis. Padahal tadi malam ia nonton film jepang yang sangat menyentuh, yang menceritakan tentang pahit getirnya kehidupan sehingga orang tua sampai tega menjual anaknya kepada seorang juragan. Tapi karena janjinya dia dapat bangun dengan tepat waktu.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, dia menjalankan motornya untuk dipanaskan, sambil menunggu motornya selesai dipanaskan ia menikmati sarapan ala desa, sepiring singkong goreng, secangkir teh manis dan sebatang rokok kretek yang biasa dia hisap dengan nikmatnya. Bagi dia singkong goreng di pagi hari merupakan makanan favoritnya yang tidak bisa tergantikan kenikmatannya dengan keju sekalipun.

Ah,………nikmat bener singkong goreng ini gumannya dalam hati.

Sepotong demi sepotong singkong goreng dilahap dengan nikmatnya, bersamaan dengan hembusan asap rokok kretek yang biasa menemaninya.

Bener bener surga dunia, kata dia lagi, padahal dia belum tahu surga akherat nikmatnya gak bisa di bandingkan dengan makanan dunia apalagi sekelas singkong goreng. :))

Tidak terasa singkong gorengpun telah habis, dan motornya telah mati dari tadi.

Waduh telat nih……, sementara jam tangannya sudah menunjukan pukul 9.30 sudah mepet pada janjinya untuk ketemu pada jam 10.00 tepat. Dengan tergesa-gesa dia langsung menjalankan motornya menuju tempat ia janjian dengan jari manis di tugu monas Jakarta.

Raungan suara motor 4 tak begitu nyaring mengantarkan tuannya menuju tugu monas tempat pertemuan yang telah mereka rencanakan beberapa hari sebelumnya. Perjalanan yang biasa ditempuh selama 45 menit, dapat dilibasnya dengan cepat, metromini dia salip, kemacetan Jakarta dia dobrak dengan kelincahannya mengendarai motor, bahkan kalau pun ada sikomo yang menyebabkan kemacetan pasti akan ditabraknya demi sebuah janji pada gadis manis seorang.

Tidak sampai sepeminuman teh, motornya telah sampai di tempat tujuan. Secercah senyum manis telah menunggunya.

Ahai…………manisku telah nunggu nih………..

Hai ………..!!!, jari manis menyapanya

Hai……, udah lama nunggu yah? Tanya jempol tangan basa-basi

Nggak, saya juga baru datang ucapnya dengan senyum yang membuat jempol-tangan tambah klepek-klepek……………sampai-sampai motornya terjatuh karena lupa tidak ia standarkan.

Dengan rasa malu ia standarkan motornya, orang-orang tersenyum melihat kelakuan anak muda yang kikuk tingkah lakunya disebabkan karena cewek manis yang ada di sampingnya.

Setelah ngobrol ngalor-ngidul merekapun memutuskan untuk pergi ke tempat yang cukup romantis bagi pasangan muda.

udah kelamaan kita ngobrol nih……., kata jempol-tangan, dia baru sadar setelah cahaya matahari menyengat kepala yang mulai rontok rambutnya, maklum udah kepala 3, malah udah mendekati kepala 4 (umurnya).

Bagaimana kalau kita pergi ke daerah puncak? ajak jempol-tangan, sementara sang gadis mengiyakan saja, karena dia juga udah mulai kegerahan disengat cahaya mentari pagi.

Merekapun menaiki motor, dengan penuh percaya diri jempol-tangan menjalankan motornya menuju puncak, sementara di belakangnya gadis manis duduk dengan rapat memeluk pinggang sang kekasih. Pedagang asongan yang sedari tadi memperhatikan pasangan muda ini tersenyum simpul, terbersit rasa iri melihat kemesraan mereka berdua.

Udah dulu yah ceritanya,  nanti kalau sempet dilanjut nulis cerita yang lain………!

Obrolan Jempol-tangan dengan teman semasa SD

Suatu ketika si jempol-tangan sedang ngobrol di bengkel motor datanglah temen lamanya, sebut saja dia jempol-kaki. Dia sering main bola bareng ketika masih SD. Setelah salaman, keduanyapun langsung ngobrol ngalor ngidul.
Polki (maksudnya Jempol-kaki) sekarang kamu kerja di mana tanya jempol-tangan
Sambil tersenyum dia menjawab bahwa dia sekarang kerja di puskesmas di wilayah kabupaten tempat kelahirannya.
Asyik tuh kerja di puskesmas, sering ketemu dengan cewek cantik………..,ucap jempol-kaki. Jempol-tangan pun merasa terpancing dengan ucapannya lalu bertanya, emang sering gitu cewek cantik berobat ke puskesmas? Iya jawabnya. Malahan kalau orang kampung suka dianter sama tetangganya satu mobil bak terbuka, padahal yang sakit Cuma seorang….!
Jempol-tangan pun tertawa mendengar cerita temennya tadi, dia lupa kalau istrinya juga suka ikut nganter tetangga pergi berobat ke dokter atau puskesmas dengan mobil bak terbuka. (maklum jempol-tangan juga orang kampung).
Asyik dong, bisa dapat banyak cewek….! Timpal jempol-tangan.
Jangan jangan ngaku bujangan terus nih….! lanjutnya
Ya enggak dong, kan tiap orang punya selera berbeda…………, hahahahahahaha…..!!! ucap jempol-kaki sambil ketawa.
Eh iya, ada temen sekantor yang menanyakan kamu tuh! Ucap jempol-kaki
Siapa yah???, perasaan temen saya gak ada yang jadi pegawai kesehatan dech!! Kata jempol tangan.
Ada, namanya jari manis,….! Ucap jempol-kaki mengingatkan
Sekejap jempol-tangan langsung ingat sama dia. Rupanya sekarang dia udah jadi PNS sekantor dengan jempol-kaki.
Oh….., jari manis jadi PNS, dan sekantor dengan kamu? Tanya jempol-tangan pada jempol-kaki.
Iya, udah lama lho dia sekantor……, malah dulu sempet nitip surat buat kamu lewat si kelingking, nyampe gak suratnya?????
Waduh udah lupa tuch, maklum gue kan banyak pacarnya, jadi surat yang gue terima gak terhitung…………hahahahaha…….! jawab jempol-tangan sambil ketawa ngakak.
Minta nomor hape nya dong, udah lama gak ketemu nih kata jempol-tangan
Hahahahahahaha……….! Jempol kaki ketawa, ngaku banyak pacarnya kok masih minta nomer hp temen lama……..!!
Bukan gitu, kan gak ada salahnya silaturahmi dengan temen lama tul gak?? Kelit jempol tangan
Ada nih saya sms-in ke nomer hp kamu yah….kata jempol-kaki
Oke kata jempol-tangan. Gak lama kemudian nomer hp jari-manis udah masuk. Langsung di simpan pada memori hp. Dan obrolan pun berlanjut tentang kendaraan yang sedang di servis.
Gak lama kemudian kendaraannya selesai di servis, dan dia pamitan pulang.
Ok dech, saya pulang duluan yah kata jempol-kaki
Oke sampai ketemu lagi, terima kasih nomor hape jari-manisnya yah…!